Kamis, 06 Juni 2013

CATATAN KECIL

Jenis Bunyi
Karakteristik
Bagian yang diperkusi
Timpani
Suara yang keras, nada tinggi dengan waktu agak lama, kualitas suara seperti drum
Di atas lambung dan intestinal
Resonan/sonor
Intensitas menengah, nada rendah ,waktu lama, kualitas bergema
Seluruh lapang paru
Hiperesonan/ hipersonor
Suara lebih keras dari timpani, intensitas amat keras, waktu lebih lama, kualitas ledakan
Pada paru yang mengalami distensi atau paru yang mengalami empisema
Dulness/redup
Suara yang singkat, mempunyai intensitas lembut sampai menengah, nada tinggiwaktu agak lama kualitas suara seperti petir
Diatas hati, limfa atau kandung kemih yang mengalami distensi
Pekak/ flat/kempes
Suara yang sangat halus dan pendek
Otot, tulang dan massa tumur
Karakteristik Bunyi Perkusi




                           Jenis cairan infus
Jenis
Deskripsi
Cairan hipotonik
Osmalritasnya lebih rendah dibandingkan serum ( konsentrasi ion Na+ lebih rendah di bandingkan serum), sehingga larutan dalam serum menurunkan osmolaritas serum. Maka cairan ditarik dari pembuluh darah keluar jaringan sekitarnya (prinsip cairan berpindah dari osmolaritas rendah ke osmalaritas tinggi0, sampai akhirnya mengisi sel – sel yang di tuju. Digunakan pada sel yang mengalami dehidasi misalnya pada pasien cuci darah dalam terapi deuritik juga pada pasien hiperglikemiadengan ketoasidosis diabetik. Komplikasi yang membahayakan adalah perpindahn tiba-taiba cairan dari dalam pembuluh darah ke sel, menyebabkan kolaps kardiovaskuler dan peningkatan intrakranial pada beberapa orang. Contoh NaCl 45% dan dekstrosa 2,5%
Cairan isotonik
Osmolaritas cairanya mendekati serum (komponen darah), sehingga terus berada dalam pembuluh darah. Bermanfaat untuk pasien yang mengalami hipovolemi ( kekurangan cairan tubuh sehingga tekanan darah terus menurun). Memiliki risiko terjadi nya overload , khusnya pada penyakit gagal jantung kongetif dan hipertensi. Contoh nya adalah cairan ringer laktat (RL)dan normal saline/ larutan garam fisiologis (NaCl 0,9%)
Cairan hipertonik
Osmolaritasnya lebih tinggi dibandingkan serum, sehingga menarik cairan dan elektrolit dari jaringan dan sel ke dalam pembuluh darah. Mampu menstabilkan tekanan darah, meningakatkan produksi urin, mengurangi edema. Penggunaan nya kontradiktif dengan cairan hipotonik. Misalnya dextrosa 5%, NaCl 45% hipertonik, dextrose 5% + ringer Lactate, dextrose 5% + NaCl 0,9% produk darah dan albumin.
Kristaloid
Bersifat isotonik, maka efektif dalam mengisi sejumlah volume cairan (volum expanders) ke dalam pembuluh darah dalam waktuyang singkat dan berguna pada pasien yang memerlukan cairan segera. Misalnya ringer laktat dan garam fisiologis
Koloid
Ukuran melekulnya (biasanya protein) cukup besar sehingga tidak akan keluardari memberan kapiler, tetap berada di dalam pembuluh darah, sifatnya hipertonik dan dapat menarik cairan dari luar pembuluh darah. Contohny albumin dan streoid.




versikular
Jernih dan tdak terputus –putus; inspirasi lebih keras dibandingkan eksprasi
Trakeal
Terdengar pada sisi leher (regio tiroid); kasar dan keras; fase ekspirasi lebih panjang dibandingkan inspirasi
Brokial
Menyerupai suara trakeal walau tidak sekeras trakeal; inspirasi lebih panjang dibandingkan ekspirasi
Suara Paru Normal
Suara paru abnormal
Rales (crakeles)
Dihasilkan oleh getaran cairan, eksudat, tau mukus didalam bronkus atau paru
Ronki (rales yang berirama)
Suara bergelagak seperti kumur – kumur (gurgling) yang kasar, tajam, dan keras paling baik terdengar pada bronkus dan trakea saat ekspirasi dapat di sertai batuk
Mengi/wheezing
Suara berdecit, bernada tinggi yang biasanya terdengar saat ekspirasi namun dapat terjadi pada saat inspirasi pada aat jalan nafas mengecil
Stridor
Suara yang kasar dan tinggi terdengar baik saat inspirasi maupun ekspirasi; dapat terdengar tanpa stetoskkop; merupakan petunjuk adanya peningkatan retensi jalan nafas dan penyempitan saluran udara; penemuan yng signifikan mungkin menunjukan keadaan yang mengancam jiwa.
Pola Pernafasan
Jenis
Deskripsi 
Penyebab umum
Eupnea
Nafas yang berjarak teratur dengan kedalaman yang sama
normal
Chyne-stokes
Pernafasan kresendo-dekresendo dengan periode apnea
Anoksia, TIK, infeksi, edema, hidrocepalus, tumor, kecelakaan serebrovaskular, hipotensi diastolik, gagal jantung, tidur normal pada bayi dan lansia
Kussmaul
Pernafasan yang cepat, dalam, dan regular akibat perubahan metabolik
Ketoasidosis diabetikum, uremia, syok, sepsis pneumonia
Hiperventilasi neurogenik sentral
Pernafasan yang cepat akibat perubahan neurologis
Disfungsi batang otak, herniasi transtentorial
Apneustik
Pernafasan ireguer yang lambatseringkali terjadi henti nafas
disfungsi setinggi pontin, sumbatan arteri basilaris, anoksia, meningitis, herniasi insipien
Cluster
Periode pernafasan yang intermiten
Pendarahan cerebral, pendarahan pontin, penykit demyeliniasi akut, keracunan narkotika, herniasi inspien
Ataksia
Pernafasa classter akibat disfungsi pusat pernafasan di medulla spinalis
Disfungsi medulla, tumur medulla
Dangkal
Pernafasan regular dengan pergerakan minimal dinding dada
Koma, overdosis narkotika
Biot atau pernafasan angonal
Pergerakan dinding dada yang ireguler, lemah dan jarang
Peristiwa akhir/ terminal kematian jantung tiba- tiba.








Tidak ada komentar: