Jenis Bunyi
|
Karakteristik
|
Bagian yang diperkusi
|
Timpani
|
Suara yang keras, nada tinggi dengan waktu agak
lama, kualitas suara seperti drum
|
Di atas lambung dan intestinal
|
Resonan/sonor
|
Intensitas menengah, nada rendah ,waktu lama,
kualitas bergema
|
Seluruh lapang paru
|
Hiperesonan/ hipersonor
|
Suara lebih keras dari timpani, intensitas amat
keras, waktu lebih lama, kualitas ledakan
|
Pada paru yang mengalami distensi atau paru yang
mengalami empisema
|
Dulness/redup
|
Suara yang singkat, mempunyai intensitas lembut
sampai menengah, nada tinggiwaktu agak lama kualitas suara seperti petir
|
Diatas hati, limfa atau kandung kemih yang mengalami
distensi
|
Pekak/ flat/kempes
|
Suara yang sangat halus dan pendek
|
Otot, tulang dan massa tumur
|
Karakteristik Bunyi Perkusi
Jenis
cairan infus
Jenis
|
Deskripsi
|
Cairan hipotonik
|
Osmalritasnya lebih rendah dibandingkan serum (
konsentrasi ion Na+ lebih rendah di bandingkan serum), sehingga larutan dalam
serum menurunkan osmolaritas serum. Maka cairan ditarik dari pembuluh darah
keluar jaringan sekitarnya (prinsip cairan berpindah dari osmolaritas rendah
ke osmalaritas tinggi0, sampai akhirnya mengisi sel – sel yang di tuju.
Digunakan pada sel yang mengalami dehidasi misalnya pada pasien cuci darah dalam
terapi deuritik juga pada pasien hiperglikemiadengan ketoasidosis diabetik.
Komplikasi yang membahayakan adalah perpindahn tiba-taiba cairan dari dalam
pembuluh darah ke sel, menyebabkan kolaps kardiovaskuler dan peningkatan
intrakranial pada beberapa orang. Contoh NaCl 45% dan dekstrosa 2,5%
|
Cairan isotonik
|
Osmolaritas cairanya mendekati serum (komponen
darah), sehingga terus berada dalam pembuluh darah. Bermanfaat untuk pasien
yang mengalami hipovolemi ( kekurangan cairan tubuh sehingga tekanan darah
terus menurun). Memiliki risiko terjadi nya overload , khusnya pada penyakit
gagal jantung kongetif dan hipertensi. Contoh nya adalah cairan ringer laktat
(RL)dan normal saline/ larutan garam fisiologis (NaCl 0,9%)
|
Cairan hipertonik
|
Osmolaritasnya lebih tinggi dibandingkan serum,
sehingga menarik cairan dan elektrolit dari jaringan dan sel ke dalam
pembuluh darah. Mampu menstabilkan tekanan darah, meningakatkan produksi
urin, mengurangi edema. Penggunaan nya kontradiktif dengan cairan hipotonik.
Misalnya dextrosa 5%, NaCl 45% hipertonik, dextrose 5% + ringer Lactate,
dextrose 5% + NaCl 0,9% produk darah dan albumin.
|
Kristaloid
|
Bersifat isotonik, maka efektif dalam mengisi
sejumlah volume cairan (volum expanders) ke dalam pembuluh darah dalam
waktuyang singkat dan berguna pada pasien yang memerlukan cairan segera.
Misalnya ringer laktat dan garam fisiologis
|
Koloid
|
Ukuran melekulnya (biasanya protein) cukup besar
sehingga tidak akan keluardari memberan kapiler, tetap berada di dalam
pembuluh darah, sifatnya hipertonik dan dapat menarik cairan dari luar
pembuluh darah. Contohny albumin dan streoid.
|
versikular
|
Jernih dan tdak terputus –putus; inspirasi lebih
keras dibandingkan eksprasi
|
Trakeal
|
Terdengar pada sisi leher (regio tiroid); kasar dan
keras; fase ekspirasi lebih panjang dibandingkan inspirasi
|
Brokial
|
Menyerupai suara trakeal walau tidak sekeras
trakeal; inspirasi lebih panjang dibandingkan ekspirasi
|
Suara Paru Normal
Suara paru abnormal
Rales (crakeles)
|
Dihasilkan oleh getaran cairan, eksudat, tau mukus didalam bronkus
atau paru
|
Ronki (rales yang berirama)
|
Suara bergelagak seperti kumur – kumur (gurgling) yang kasar, tajam,
dan keras paling baik terdengar pada bronkus dan trakea saat ekspirasi dapat
di sertai batuk
|
Mengi/wheezing
|
Suara berdecit, bernada tinggi yang biasanya
terdengar saat ekspirasi namun dapat terjadi pada saat inspirasi pada aat
jalan nafas mengecil
|
Stridor
|
Suara yang kasar dan tinggi terdengar baik saat inspirasi maupun
ekspirasi; dapat terdengar tanpa stetoskkop; merupakan petunjuk adanya
peningkatan retensi jalan nafas dan penyempitan saluran udara; penemuan yng
signifikan mungkin menunjukan keadaan yang mengancam jiwa.
|
Pola Pernafasan
Jenis
|
Deskripsi
|
Penyebab umum
|
Eupnea
|
Nafas yang berjarak teratur dengan kedalaman yang sama
|
normal
|
Chyne-stokes
|
Pernafasan kresendo-dekresendo dengan periode apnea
|
Anoksia, TIK, infeksi, edema, hidrocepalus, tumor, kecelakaan
serebrovaskular, hipotensi diastolik, gagal jantung, tidur normal pada bayi
dan lansia
|
Kussmaul
|
Pernafasan yang cepat, dalam, dan regular akibat perubahan metabolik
|
Ketoasidosis diabetikum, uremia, syok, sepsis pneumonia
|
Hiperventilasi neurogenik sentral
|
Pernafasan yang cepat akibat perubahan neurologis
|
Disfungsi batang otak, herniasi transtentorial
|
Apneustik
|
Pernafasan ireguer yang lambatseringkali terjadi henti nafas
|
disfungsi setinggi pontin, sumbatan arteri basilaris, anoksia,
meningitis, herniasi insipien
|
Cluster
|
Periode pernafasan yang intermiten
|
Pendarahan cerebral, pendarahan pontin, penykit demyeliniasi akut,
keracunan narkotika, herniasi inspien
|
Ataksia
|
Pernafasa classter akibat disfungsi pusat pernafasan di medulla
spinalis
|
Disfungsi medulla, tumur medulla
|
Dangkal
|
Pernafasan regular dengan pergerakan minimal dinding dada
|
Koma, overdosis narkotika
|
Biot atau pernafasan angonal
|
Pergerakan dinding dada yang ireguler, lemah dan jarang
|
Peristiwa akhir/ terminal kematian jantung tiba- tiba.
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar